Sabtu, 26 November 2011

Proses Hot Dip Galvanising dan Aplikasinya

Proses pelapisan galvanizing dapat ditemukan hampir di setiap aplikasi dan industri penting dimana bahan besi atau baja digunakan. Beberapa yang dapat kita sebutkan, misalnya pada industri peralatan listrik dan air, pemrosesan kimia, bahan baku kertas, otomotif, dan trasportasi, pada awalnya kegunaan galvanizing yang utama adalah untuk mengontrol karat pada besi atau baja. Yang mana saat ini tetap terus digunakan. Lebih dari 150 tahun, Hot Dip Galvanizing telah terbukti secara komersial sebagai metode perlindungan besi atau baja terhadap karat dalam banyak aplikasi di seluruh dunia.

galvanising

  • Karakteristik lapisan hot dip galvanizing (menutup dan melapisi dengan baik)
    Hot Dip Galvanizing menjamin ketebalan lapisan yang sama pada semua permukaan yang terlapisi termasuk tepi, sudut, galur, serta bagian dalam pipa dan tempat-tempat yang sulit dijangkau. Ketebalan lapisan yang sama ini menghilangkan segala macam bagian yang sulit dijangkau dan menjadi pelindung yang sempurna terhadap karat pada bagian tersebut.
  • Prinsip Galvanizing
  • Hot Dip Galvanizing harus melalui proses-proses tersebut dibawah : · DEGREASING : Untuk menghilangkan minyak atau material organik · WATER RINSING : Untuk menghilangkan cairan kimia dari degreasing. · ACID PICKLING : Untuk menghilangkan karat dan kerak baja · PREFLUXING : Untuk menghindari oksidasi permukaan sebelum pencelupan. · OVEN : Pengeringan permukaan sebelum dimasukkan ke dalam bak seng (Zn). · GALVANIZING : Pencelupan kedalam cairan seng (Zn) panas pada temperature 4450C - 4550C · QUENCHING : Pendinginan sebagai proses akhir pada permukaan seng (Zn).
  • Galvanizing
  • - Semua besi atau baja yang akan di galvanis harus ditangani dengan khusus agar tidak terjadi kerusakan secara mekanik dan juga untuk meminimalkan resiko distorsi. - Bentuk atau rancangan besi atau baja yang kemungkinan akan menimbulkan masalah pada proses galvanis harus diinformasikan terlebih dahulu. - Parameter galvanis seperti temperature, waktu pencelupan, dan pengeluaran dari bak galvanis harus disesuaikan dengan jenis besi atau baja tersebut. - Kandungan komposisi seng (Zn) pada bak galvanis tidak boleh kurang dari 98% Zn.
  • Persiapan permukaan
  • - Kontaminasi pada permukaan benda kerja atau lapisan yang tidak dapat dihilangkan oleh proses pembersihan kimiawi yang normal pada saat proses “pretreatment” dapat dihilangkan dengan menggunakan “sand-blasting” atau metode lainnya yang sesuai. 
    - Benda kerja harus dibersihkan dari segala bentuk lapisan (minyak, tanda cat, furnise) sebelum dilanjuti dengan proses pickling. Pembersihan”sand-blasting” dapat juga dipakai disini.
  • Ketebalan lapisan galvanizing
  • Persyaratan rata-rata ketebalan minimum lapisan berdasarkan kategori barang disimpulkan dalam ASTM A123 pada table berikut
scan007

  • Keuntungan hot dip galvanizing
1. Melindungi besi atau baja terhadap karat dalam jangka waktu yang lama. 
2. Tidak memerlukan biaya pemeliharaan. 
3. Tidak memerlukan pengecatan. 
4. Melindungi permukaan besi atau baja terhadap goresan. 
5. Proses cepat, praktis dan ekonomis.

  • Aplikasi penggunaan galvanizing :
    - Bridges and Highways.
    - Power Generation.
    - Transportation.
    - Water and Waste Water Treatment.
    - Pulp and Paper.
    - Agriculture and Food Processing.
    - Petrochemical and Chemical.
    - Original Equipment Manufacturing.
    - Telecomunication.
Untuk lebih lengkap bisa buka pada link di bawah ini

Jumat, 18 November 2011

Pengujian Kekerasan Material AMS 4026

Pengujian Logam AMS 4026 Menggunakan Rockwell C 
Setelah Proses Wire Flame Spraying dengan Ni-Al


  • Pada pengujian ini material yang digunakan adalah AMS (Aerospace Material Spesification) 4026 yang merupakan alumunium alloy 6061. Sebuah paduan dengan ketahanan korosi yang baik dan kemampuan pengerjaan yang baik. Dalam kondisi anil dapat dengan mudah dilas dan dibentuk.
  • Pengujian Kekerasan => Kekerasan adalah ketahanan material terhadap deformasi plastik yang diakibatkan tekanan atau goresan dari benda lain. Pengujian kekerasan dilakukan dengan menekan sebuah indentor ke permukaan benda uji. Ukuran hasil penekanan dikonversikan ke angka kekerasan.
    Pengujian yang paling banyak dipakai adalah dengan menekankan penekan tertentu kepada benda uji dengan beban tertentu dan dengan mengukur ukuran bekas penekanan yang terbentuk diatasnya, cara ini dinamakan cara kekerasan dengan penekanan. 

  • Kekerasan juga didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan). Didunia teknik, umumnya pengujian kekerasan menggunakan 4 macam metode pengujian kekerasan, yakni :
    1. Brinnel (HB / BHN)
    2. Rockwell (HR / RHN)
    3. Vikers (HV / VHN)
    4. Micro Hardness (Namun jarang sekali dipakai-red)

    Pada Tabel ditunjukkan skala kekerasan A, B dan C adalah untuk bahan logam, skala A dapat dipakai untuk bahan sangat keras seperti Karbida tungsen. Skala D dan di bawahnya dipakai untuk batu gerinda sampai plastik. 
    Pengujian Rockwel superfisial mempergunakan beban yang ringan untuk memperbaiki ketelitian dari penekan dengan cara penggunaan yang sama, juga dapat mengukur kekerasan permukaan dari bahan yang dikeraskan kulitnya.

    Untuk lebih jelasnya bisa buka link d bawah ini
    https://docs.google.com/present/edit?id=0AZ7ESZ3-VB1YZGc5cHI5OGdfM2NiMzVmbWZu